Analisis Kelayakan Usaha Lada Hitam di Lampung didasarkan Pengganggaran Modal

Fiona Novelitha, Novia Yuninda, Rita Veronika, & Daniel Sugama Stephanus

Program Studi Akuntansi

Universitas Ma Chung Malang

2010

PENDAHULUAN

  1.  Latar Belakang

Lada merupakan salahsatu jenis rempah-rempah yang merupakan komoditas penting. Pada tahun 2000  devisa yang dihasilkankomoditasladamencapai US$ 221 juta juta atau menduduki urutan keempat  sub sector perkebunan setelah kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.Luas areal lada nasional tahun 2000 mencapai 150.531 ha dengan produksi 68.087 ton di mana hamper seluruhnya dikelola dalam bentuk perkebunan rakyat dan sisanya dalam bentuk perkebunan swasta.Daerah sentra produksi lada hitam provinsi Lampung,Babel,Kalbar dan Kaltim dimana masing-masing memberikan kontribusi produksi sebesar 29.8%, 44.2%, 3.4% dan 8.3% terhadap produksi nasional.Khususnya daerah Lampung merupakan penghasil lada hitam dan sisanya merupakan daerah produksi lada putih.Pada tahun 2000,Provinsi Lampung memiliki luas lahan sebesar 45.436 Ha (33,37 % dariluasladanasional) dengan produksi mencapai 20.603 ton. Pesaing Indonesia dimasa mendatang dalam perdagangan lada hitamadalah Vietnam.Pada tahun 1993, ekspor lada hitam Vietnam menduduki peringkat kelimas edangkan Indonesia di peringkat dua. Tetapi pada tahun1999, Vietnam mampu menggeser kedudukan Indonesia dengan kemampuan ekspornya sebanyak 28.000 ton lada hitam sedang Indonesia menjadi peringkat keempat, sebanyak 11.657 ton. Oleh karena itu, dalam era perdagangan bebas petani dituntut keras untuk meningkatkan daya saing produk baik dari aspek efisiensi produksi maupun kualitas produk. Tingkat persaingan yang semakin ketat tersebut maka perlu adanya pengembangan dari usaha lada hitam di Lampung sehingga Indonesia mampu bersaing di pasar Internasional. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk menilai kelayakan dari usaha lada hitam tersebut.Penelitian yang penuis sajikan berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Lada Hitam di Lampung didasarkan Pengganggaran Modal”

  1.  RumusanMasalah

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana kelayakan usaha lada hitam di kotaLampung?
  2. Bagaimana dengan pengukuran Future Value dari tiap pendapatan yang diperoleh?
  3. Berapa Net Present Value dari tiap tahun usaha lada hitam?
  4. Kapan waktu pengembalian semua biaya yang telah dikeluarkan untuk investasi usaha LadaHitam (pay back periods)?
  5. Bagaimana Internal Rate of Return (IRR) untuk menyamai NPV  dari usaha tersebut?
  1.  TujuanPenelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui apakah usaha Lada Hitam di Lampung layak diusahakan .
  2. Untuk mengetahui Future value dari tiap pendapatan yang diperolehnya
  3. Untuk mengetahui Net Present Value (laba bersih)
  4. Untuk mengetahui waktu pengembalian semua biaya yang telah dikeluarkan untuk investasi usaha Lada Hitam (pay back periods)?
  5. Untuk mengetahui tingkat bunga untuk menyamai NPV dari usaha tersebut
  1.  Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di Lampung.Data dianalisis dengan menggunakan analisis kelayakan finansial. Kelayakan usaha tani lada hitam dihitung melalui metode input-output analysis untuk mendapatkan nilai Benefical Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value(NPV), dan nilai Internal Rate of Return (IRR).

LANDASAN TEORI

  • FUNGSI CAPITAL BUDGETING

Salah tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan adalahmenyediakan pemahaman tentang cara perusahaan/lembaga bisnismemperoleh dan mengalokasikan dana yang dimilikinya (keputusan pembelanjaan),menyediakan pemahaman tentang menguji kelayakan suatu investasi dengan (Keputusan investasi) dan kebijakan tentang pemberian deviden kepada pemegang saham (keputusan deviden).Dari ketiga keputusan tersebut merupakan hal yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan di dalam menjalankan bisnisnya.

Dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi merupakan keputusan yang paling penting dan berpengaruh bagi pengelolaan keuangan bagian produksi, pemasaran dan lain-lain, Dengan demikian semua eksekutif terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus mengetahui bagaimana keputusan investasi dilakukan Di samping itu keputusan investasi sering mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan/pertumbuhan usaha tersebut atau bahkan perkembangan suatu negara. Seperti keadaan Indonesia, Pemerintah selalu mendorong usaha penanaman modal ini dengan memberikan berbagai fasilitas, terutama untuk bidang-bidang yang dianggap masih perlu dikembangkan, seperti fasilitas PMA maupun PMDN (Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri).

Dari pernyataan-pernyataan di atas, maka perlu kiranya keputusan investasi melalui Capital Budgeting diungkap, untuk memberikan gambaran yang mengena kepada pengambil keputusan.

  •  NILAI MASA DEPAN (FUTURE VALUE)

Sebuah jumlah yang akan dicapai oleh arus kas atau serangkaian arus kas yang berkembang setelah melalui jangka waktu tertentu bila dimajemukkan dengan tingkat suku bunga tertentu. Atau bisa disebut juga nilai aset atau kas pada tanggal yang ditentukan di masa depan yang setara dalam nilai jumlah yang ditentukan hari ini. Jumlahnya diasumsikan untuk mendapatkan pengembalian tahunan yang berhubungan dengan suku bunga pasar. Satu dolar yang dipegang sekarang lebih berharga daripada satu dolar yang akan diterima di masa yang akan datang, maka anda dapat menginvestasikannya dan memperoleh bunga, dan akhirnya mendapatkan lebih dari satu dolar di masa yang akan datang. Proses yang mengarah dari nilai sekarang (PV) menuju nilai masa depan (FV) disebut dengan pemajemukan (compounding).

Pada umumnya, nilai masa depan dari pengeluaran kas di akhir tahun dapat dihitung dengan rumus :

Oval: FV= PV(1+i)n

FV = nilai mendatang dari investasi yang diharapkan

PV = nilai awal investasi

 i    = suku bunga

 n   = jangka waktu investasi

Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang benar, baik PV maupun FV tidak boleh negative, dengan asumsi suku bunga nonnegatif.

  •  NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)

Nilai sekarang dari arus kas atau serangkaian arus kas di masa mendatang. Tingkat pengembalian yang dapat dihasilkan dari investasi alternative dengan risiko yang sama disebut sebagai tingkat biaya kesempatan (opportunity cost rate). Nilai wajar adalah harga dimana bpara investor bersikap indiferen untuk membeli atau menjual suatu sekuritas. Ada pula pendiskontoan, yaitu, proses pencarian nilai sekarang dari arus kas atau serangtkaian arus kas; pendiskontoan merupakan kebalikan dari pemajemukan. Jika nilai PV diketahui, maka anda dapat memajemukkan untuk mencari FV, sementara jika nilai FV diketahui, maka dapat didiskontokan untuk mencari PV. Secara umum nilai sekarang dari arus kas yang akan jatuh tempo pada tahun ke-n di masa depan adalah jumlah yang bila dimiliki sekarang, akan berkembang menjadi sama dengan jumlah di masa depan.

Rumus:

 

PV       = nilai sekarang dari investasi yang akan diterima

n          = jangka waktu investasi

i           = suku bunga

X         = nilai nominal yang akan diperoleh

  •  NILAI MASA DEPAN DARI ANUITAS (Ordinary Annuity of Future Value)

Anuitas (annuity) adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama yang dilakukan selama jangka waktu yang tetap dalam periode yang telah ditentukan. Jika pembayaran terjadi pada akhir tiap periode, anuitas ini disebut anuitas biasa, atau ditangguhkan (ordinary/deferred annuity), seperti pembayaran hipotek, kredit mobil, atau pinjaman mahasiswa. Jika pembayaran dilakukan pada awal tiap periode , anuitas ini disebut anuitas jatuh tempo (annuity due), seperti pembayaran sewa apartemen, premi asuransi jiwa, dan pembelian lotre.

Rumus:

Text Box: FVoa = PMT [((1 + i) n - 1) / i] FVoa = PMT [((1 + i) n - 1) / i]

FVoa Nilai       = Masa Depan dari Anuitas Biasa

PMT               = Jumlah setiap pembayaran

n                      = Jumlah Periode

 i                      = Suku Bunga Per Periode

  •  NILAI SEKARANG DARI ANUITAS (Ordinary Annuity of Present Value)

Anuitas nilai sekarang adalah sebagai  nilai i anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

Rumus:

Rounded Rectangle: PVAn =  A1 [(Σ (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

                        FVn     = future value tahun ke-n

                        Po        = pinjaman atau tabungan pokok

                        i           = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan

                        n          = jangka waktu

A1        = Pembayaran atau penerimaan setiap periode

  • ALIRAN ARUS KAS YANG TIDAK MERATA (UNEVEN CASH FLOW STREAM)

Definisi sebuah anuitas mengandung kata-kata pembayaran tetap, atau dengan kata lain, anuitas melibatkan pembayaran dengan jumlah yang sama dalam setiap periode. Walaupun memang banyak pengambilan keputusan keuangan yang berhubungan dengan pembayaran dalam jumlah yang tetap, namun beberapa keputusan yang lainnya juga berhubungan dengan pembayaran arus kas yang tidak merata atau tidak konstan. Sebagai akibatnya, kita perlu memasukkan aliran arus kas yang tidak merata (uneven cash flow stream), yaitu serangkaian arus kas di mana jumlahnya bervariasi dari satu period eke periode yang lainnya. Istilah yang dipakai adalah pembayaran (payment-PMT), yaitu arus kas yang setara jumlahnya dan datang dengan interval yang rutin, untuk situasi anuitas dimana arus kas yang ada memiliki jumlah yang sama, digunakan istilah arus kas (cash flow-CF) untuk menyatakan arus kas yang tidak merata jumlahnya.   

  • NILAI SEKARANG DARI ALIRAN ARUS KAS YANG TIDAK MERATA

PV dari aliran arus kas yang tidak merata dihitung sebagai penjumlahan dari PV masing-masing aliran arus kas.

            Rumus :

  • NILAI MASA DEPAN DARI ALIRAN ARUS KAS YANG TIDAK MERATA

Nilai masa depan dari aliran arus kas yang tidak merata, yang terkadang disebut sebagai nilai akhir (terminal value) dihitung dengan memajemukkan tiap pembayaran ke akhir aliran arus kas kemudian menjumlahkan semua nilai masa depan:

Rounded Rectangle: FVn	=	CF1(1+i)n-1+CF2(1+i)n-2+….+CFn
	=	∑ CFt(1+i)n-t
	



Rumus:

  • Net Present Value (NPV)

Net Present Value atau biasa disingkatdengan NPV  merupakan kombinasi pengertian present value penerimaan dengan present value pengeluaran.

Rumus:

Rounded Rectangle:

CF           = Nilai Investasi selama n periode

T         = periode

R         = tingkat suku bunga yang relevan.

Io         =Investasi Awal

  • Internal Rate of Return (IRR)

Tingkat pengembalian internal (IRR) adalah tingkat pengembalian yang digunakan dalam penganggaran modal untuk mengukur dan membandingkan profitabilitas investasi. Hal ini juga disebut laju aliran kas yang didiskontokan pengembalian (DCFROR) atau hanya tingkat pengembalian (ROR).Dalam konteks tabungan dan kredit IRR juga disebut suku bunga efektif. Istilah internal mengacu pada fakta bahwa perhitungan tersebut tidak memasukkan faktor lingkungan (misalnya, tingkat suku bunga atau inflasi).

DF maka usaha tersebut layak Jika IRR

Rumus:

Text Box:
  • Payback Period (PP)

Payback period dapat diartikan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi. Menurut Arifin dan Fauzi (1999:12) payback period adalah suatu metode dalam penentuan jangka waktu yang dibutuhkan dalam menutupi initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan dari proyek tersebut. Semakin pendek payback period dari periode yang disyaratkan perusahaan maka proyek nvestasi tersebut dapat diterima.

  • Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun:

Rumus:

Description: http://vibiznews.com/templateimages/economy/f5.23072010.JPG
  •  Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun:

Rumus:

Description: http://vibiznews.com/templateimages/economy/f3.23072010.JPG
  • Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

    2.11             Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Investasi

  1. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
  2. Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol  Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM  dan teknologi. Sedangkan  faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli,   kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi

  • Kondisi Eksternal Perusahaan

Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.

  • Biaya Investasi

Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka    biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.

  • Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal

STUDI KASUS

Kasus ini bersumber dari http://ejournal.unud.ac.id/abstark/(2)soca-tjeptjep-kelayakanfinanciallada.pdf. Kasus ini mengenai usaha lada hitam di Provinsi Lampung,usaha ini diharapkan akan mampu meningkatkan kemakmuran rakyat Lampung dikarenakan adanya persaingan lada hitam dari Negara Vietnam yang menggeser posisi Indonesia.Dari data yang penulis temukan akan penulis analisis apakah usaha dari lada hitam tersebut sebenarnya layak untuk dilakukan atau tidak.Ada beberapa metode penganggaran modal yang akan penulis gunakan untuk melakukan penilaian kelayakan pada usaha lada hitam. Berikut akan penulis sajikan data Benefit-Cost dari usaha Lada Hitam yang sekaligus menjadi acuan dalam penilaian kelayakan Usaha Lada Hitam.

  •  Net Present Value (NPV)

Untuk menganalisis kelayakan financial lada hitam memakai konsep Net Present Value, sering diterjemahkan sebagai nilai tunai bersih atau nilai sekarang bersih. NPV merupakan kombinasi pengertian Present value penerimaan dan Present Value pengeluaran kas dalam perhitungan memakai NPV sebab rupiah saat ini adalah lebih berharga daripada rupiah nanti karena rupiah saat ini bisa diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan dengansegera. Untuk menghitung PV, penulis mendiskonkan penerimaankita di masa yang akan datang dengan tingkatkeuntungan yang ditawarkand engan alternative yang sebanding.Tingkat keuntunganini sering disebut discount rate atau opportunity cost of capital atau tingkat keuntungan yang disyaratkan. Disebut opportunity cost karena merupakan tingkat keuntungan yang hilang karena kita memilih investasi tersebut dan bukannya investasi lain.

  1. Rate 24%
tahun usaha tanikelayakan usaha lada hitam
costbenefitbenefit-costDfPV
0,007.950.000,000,00-7.950.000,001,0000-7.950.000,00
1,002.916.000,000,00-2.916.000,000,8065-2.351.612,90
2,002.654.350,000,00-2.654.350,000,6504-1.726.294,22
3,002.305.970,007.682.220,005.376.250,000,52452.819.774,64
4,002.109.000,008.765.610,006.656.610,000,42302.815.570,28
5,002.032.670,009.849.000,007.816.330,000,34112.666.210,66
6,002.249.940,008.442.000,006.192.060,000,27511.703.354,51
7,002.286.150,007.358.610,005.072.460,000,22181.125.296,15
8,002.708.630,006.866.160,004.157.530,000,1789743.809,82
9,00229.090,005.318.460,005.089.370,000,1443734.292,11
NPV 580.401,05

∑ Benefit-Cost           :  ∑ benefit – ∑ cost

DF (Discount Rate)    : CFt

                                                                                              (1+i)n

                        Present Value (PV)     : ∑ Benefit-Cost x  DF (Discount Rate)

  • Rate 30%
tahun usaha tanikelayakan usaha lada hitam
costbenefitbenefit-costDfPV
0,007.950.000,000,00-7.950.000,001,0000-7.950.000,00
1,002.916.000,000,00-2.916.000,000,7692-2.243.076,92
2,002.654.350,000,00-2.654.350,000,5917-1.570.621,30
3,002.305.970,007.682.220,005.376.250,000,45522.447.086,94
4,002.109.000,008.765.610,006.656.610,000,35012.330.664,19
5,002.032.670,009.849.000,007.816.330,000,26932.105.164,92
6,002.249.940,008.442.000,006.192.060,000,20721.282.847,53
7,002.286.150,007.358.610,005.072.460,000,1594808.379,26
8,002.708.630,006.866.160,004.157.530,000,1226509.669,42
9,00229.090,005.318.460,005.089.370,000,0943479.925,53
NPV -1.799.960,43

∑ Benefit-Cost           :  ∑ benefit – ∑ cost

DF (Discount Rate)    : CFt

                                                                                              (1+i)n

Present Value (PV)     : ∑ Benefit-Cost x  DF (Discount Rate)

  • Future Value (FV)

Berdasarkan data PV yang telah diperoleh dari rate yang berbeda maka penulis kemudian akan mencari berapa nilai uang tersebut di masa depannya menggunakan rumus: FV= PV(1+i)n

  1. Rate 24%
tahun usaha taniPVFV
0-7.950.000,00-7.950.000,00
1-2.351.612,90-2.916.000,00
2-1.726.294,22-2.654.349,99
32.819.774,645.376.250,00
42.815.570,286.656.610,00
52.666.210,667.816.329,99
61.703.354,516.192.060,00
71.125.296,155.072.459,98
8743.809,824.157.529,97
9734.292,115.089.370,03
  • Rate 30%
tahun usaha taniPVFV
0-7.950.000,00-7.950.000,00
1-2.243.076,92-2.916.000,00
2-1.570.621,30-2.654.350,00
32.447.086,945.376.250,01
42.330.664,196.656.609,99
52.105.164,927.816.329,99
61.282.847,536.192.060,00
7808.379,265.072.459,97
8509.669,424.157.530,03
9479.925,535.089.369,98
  • Internal Interest Rate

Tingkat pengembalian internal (IRR) adalah tingkat pengembalian yang digunakan dalam penganggaran modal untuk mengukur dan membandingkan profitabilitas investasi dengan rumus

Text Box:
Discount Rate (DF)IRR
24%24,63
30%24,64
  • Payback Period

Dengan perhitungan yang mudah, dan sederhana dengan metode Payback Period bisa menentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari metode tersebut. Selain itu kelebiha nmetode payback period adalah bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya, serta dapat pula digunakan untuk membandingkan duaproyek yang memiliki resiko dan rate of return yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback period) apabila payback periodnya lebih pendek itu yang dipilih.Di sisi lain, terdapat pula kelemahan dari metode ini yaitu tidak memperhitungkan time value of money (nilai waktu akan uang), dan tidakmempedulikan cash flow yang diperoleh setelah payback period, serta tidak memperhatikan pula keuntungan yang diperolehsetelah payback period. Data di bawah ini akan dhitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Description: http://vibiznews.com/templateimages/economy/f3.23072010.JPG
tahun usaha taniCFacc CF
0-7.950.000,00 
1-2.916.260,00 
2-2.654.350,00 
33.305.970,003.305.970,00
42.109.000,005.414.970,00
52.032.670,007.447.640,00
62.249.940,009.697.580,00
72.286.150,0011.983.730,00
82.708.630,0014.692.360,00
92.708.530,0017.400.890,00

Total investasi adalah 7.950.000,00 + 2.916.260,00 + 2.654.350,00 = Rp 13.520.610,00.Dalam hal ini usaha lada tersebut baru memulai usahanya di tahun ke 3 dan menanamkan modalnya selama tahun 0-2. Sehingga perhitungan PP dimulai dari tahun ke 3.

Payback Period: 2 tahun + (4.799.657 / 7.447.640,00) x 1 tahun

                        : 2 + 0.64 tahun

                                                : 2,64 tahun

  • B / C Ratio
DFB / C Ratio
24%1,02
30%0,83

Berdasarkan hasil tersebut maka kelayakan usaha lada hitam termasuk layak dilakukan dengan DF 24% karena kelayakan diukur jika BC > 1

ANALISIS DATA DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 NPV

Dalam penelitian ini,penulis mencoba membandingkan kelayakan usaha dengan DR yang berbeda yaitu DR 24% dan DR 30%.DR yang berbeda ini ternyata memiliki NPV  yang berbeda yaitu seperti tabel berikut:

Discount RateNPV
DR 24%580.401,05
DR 30%-1.799.960,43

Pada tingkat bunga 24 persen keuntungan bersih (NPV) usahatani mencapai  Rp. 580.401,05 per hektar.Namun apabila dicoba menggunakan DF sebesar 30% maka yang terjadi usaha lada tani tersebut cenderung mengalami kerugian dengan total  1.799.960,43.Kerugian ini terlihat dari jumlah NPV yang negative.Salah satu penilaian kelayakan suatu usaha adalah dengan melihat jumlah NPV-nya.

  • Jika ∑ NPV adalah positif maka usaha tersebut layak dijalankan
  • Jika ∑ NPV adalah negative maka diperkirakan usaha tersebut akan mengalami kerugian dan sebaiknya jangan dijalankan

Berdasarkan analisis NPV maka usaha tani layak dijalankan dengan catatan tingkat Discount Rate (DF) adalah 24%.

4.1.2. Future Value

Data FV dari DF yang berbeda adalah sebagai berikut:

tahunDF = 24%PVFVDF =30%PVFV
0-7.950.000,00-7.950.000,00-7.950.000,00-7.950.000,00
1-2.351.612,90-2.916.000,00-2.243.076,92-2.916.000,00
2-1.726.294,22-2.654.349,99-1.570.621,30-2.654.350,00
32.819.774,645.376.250,002.447.086,945.376.250,01
42.815.570,286.656.610,002.330.664,196.656.609,99
52.666.210,667.816.329,992.105.164,927.816.329,99
61.703.354,516.192.060,001.282.847,536.192.060,00
71.125.296,155.072.459,98808.379,265.072.459,97
8743.809,824.157.529,97509.669,424.157.530,03
9734.292,115.089.370,03479.925,535.089.369,98
total FV  26.840.259,98  26.840.259,97

Jumlah FV tergantung dari jumlah PV nya di tiap tahunnya,dari data di atas dapat dilihat bahwa baik PV saat DF 24% dan PV saat DF 30% mengalami penurunan di tiap tahunnya yang mengakibatkan jumlah FV juga mengalami penurunan.Jumlah PV merupakan jumlah pendapatan dari usaha lada hitam dalam jangka waktu 10 tahun.Pendapatan yang mengalami penurunan inilah yang mengakibatkan NPV dari usaha lada hitam mengalami kerugian seperti penjelasan sebelumnya.

4.1.3 IRR

Hasil dari metode IRR dari IRR yang berbeda sebagai berikut:

Discount Rate (DF)IRR
24%24,63
30%24,64

Penilaian IRR dengan catatan bahwa:

Berdasarkan hasil tersebut maka usaha tani layak dilakukan walaupun saat DF 24% berada di bawah nilai IRR namun nilai NPV saat 24% bernilai positif.

4.1.4 Payback Period

Berikut adalah data dari nilai akumulasi Cash Flow Lada Hitam selama 10 tahun terakhir.

tahun usaha taniCF (cash Flow)ACC CF (Cash Flow)
0-7.950.000,00 
1-2.916.260,00 
2-2.654.350,00 
33.305.970,003.305.970,00
42.109.000,005.414.970,00
52.032.670,007.447.640,00
62.249.940,009.697.580,00
72.286.150,0011.983.730,00
82.708.630,0014.692.360,00
92.708.530,0017.400.890,00

Total investasi adalah 7.950.000,00 + 2.916.260,00 + 2.654.350,00 = Rp 13.520.610,00.Dalam hal ini usaha lada tersebut baru memulai usahanya di tahun ke 3 dan menanamkan modalnya selama tahun 0-2. Sehingga perhitungan PP dimulai dari tahun ke 3.

Payback Period: 2 tahun + (4.799.657 / 7.447.640,00) x 1 tahun

                        : 2 + 0.64 tahun

                                                : 2,64  tahun

Total investasi adalah 7.950.000,00 + 2.916.260,00 + 2.654.350,00 = Rp 13.520.610,00.Dalam hal ini usaha lada tersebut baru memulai usahanya di tahun ke 3 dan menanamkan modalnya selama tahun 0-2. Sehingga perhitungan PP dimulai dari tahun ke 3.

Payback Period: 2 tahun + (4.799.657 / 7.447.640,00) x 1 tahun

                        : 2 + 0.64 tahun

                                                : 2,64 tahun

4.1.5 B / C Ratio

DFB / C Ratio
24%1,02
30%0,83

Berdasarkan hasil tersebut maka kelayakan usaha lada hitam termasuk layak dilakukan dengan DF 24% karena kelayakan diukur jika BC > 1

4.2 Simpulan:

Berdasarkan semua metode yang dilakukan dalam penilaian kelayakan usaha, sacara garis besar bahwa usaha Lada Hitam di Lampung layak dikembangkan dengan DF sebesar 24%.Sebenarnya penilaian kelayakan yang paling memiliki nilai yang tepat yaitu dengan melihat nilai NPV dari 2 DF yang berbeda

4.3 Saran

Komoditas lada yang diusahakan petani Lampung selama ini masih menerapkan  teknologi tradisional, sehingga tingkat produktivitas masih rendah.Dalam usaha meningkatkan produktivitas, petani lada Lampung perlu menerapkan teknologi maju sehingga nilai dari NPV akan mengalami peningkatan.

Referensi

http://ejournal.unud.ac.id/abstark/(2)soca-tjeptjep-kelayakanfinanciallada.pdf.

http://excel.aurino.com/?p=26

http://id.shvoong.com/business-management/management/1698198-net-present-value-atau-internal/

http://en.wikipedia.org/wiki/Internal_rate_of_return

http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/07/29/konsep-net-present-value-dan-aplikasinya/

http://www.vibiznews.com/column/economy/2010/07/23/metode-payback-period-dalam-evaluasi-proyek-investasi/

http://gurumuda.com/bse/investasi#more-11278

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://financial-dictionary.thefreedictionary.com/Future%2BValue

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://asia.advfn.com/money-words_term_3800_present_value.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhVpaiJ1uuSZKBPC3A4eDTYk33UmQ

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.getobjects.com/Components/Finance/TVM/fva.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.finweb.com/investing/calculating-the-future-value-of-an-ordinary-annuity.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.investopedia.com/articles/03/101503.asp

Author: Daniel Sugama Stephanus

Power & Speed Metal is my music... Adventure is my hobby... Social transformation is my passion...

Leave a comment